Kurang Dari 10 Tahun, Sederet Daerah Ini Kehabisan
'Mesin Tempur'
Beberapa daerah akan mengakhiri BONUS DEMOGRAFI
LEBIH CEPAT
Tren bonus demografi atau meledaknya masyarakat
usia produktif di Indonesia ternyata tidak akan berlangsung lama. Sejumlah
daerah bahkan akan kehilangan tenaga kerja usia produktif alias mesin tempur
kurang dari 10 tahun ke depan.
Secara umum ada tiga skenario dalam memetakan bonus
demografi yang didata BPS, yakni skenario tren, skenario kebijakan optimis, dan
skenario kebijakan moderat.
Skenario optimis menghasilkan bonus demografi yang
lebih pendek dari pada skenario tren, sebab umur harapan hidup saat lahir atau
UHH pada skenario optimis lebih panjang daripada skenario tren, sehingga jumlah
penduduk lansia lebih banyak.
Adapun skenario tahun terakhirnya bonus demografi
untuk skenario tren menurut BPS ialah berakhir pada 2041, sedangkan skenario
kebijakan optimis berakhir pada 2039, dan untuk skenario kebijakan moderat
berakhir pada 2040.
Kalau kita bedah berdasarkan provinsi ada beberapa
yang perlu kita waspadai. Ada sejumlah provinsi yang akan mengakhiri periode
bonus demografi kurang dari 10 tahun ke depan.
Berdasarkan daerah per provinsi, bonus demografi
yang paling cepat berakhir akan terjadi di Sumatera Barat, yakni pada 2030.
Sedangkan terlama Kalimantan Timur, karena berpotensi masih berlangsung hingga
2050.
Bahkan Sumatera Barat akan mengakhiri bonus
demografi pada 2030, tapi masih ada yang lama seperti Maluku 2049, ada di
daerah yogyakarta maupun Jawa Tengah akan mengakhiri bonus demografi 2033 dan
2034.
Bahkan ada satu provinsi yang tidak akan mengalami
masa bonus demografi sampai 2050 yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT). Artinya
perbedaan karakteristik ini yang perlu jadi catatan kita bersama.
Secara rinci, berikut ini detail daftar provinsi
yang akan mencapai tahun berakhirnya bonus demografi:
1. Aceh pada 2044
2. Sumatera Utara pada 2037
3. Sumatera Barat pada 2030
4. Riau pada 2044
5. Jambi pada 2041
6. Sumatera Selatan pada 2042
7. Bengkulu pada 2040
8. Lampung pada 2039
9. Kepulauan Bangka Belitung pada 2042
10. Kepulauan Riau pada 2043
11. DKI Jakarta pada 2039
12. Jawa Barat pada 2043
13. Jawa Tengah pada 2034
14. DI Yogyakarta pada 2033
15. Jawa Timur pada 2034
16. Banten pada 2046
17. Bali pada 2033
18. NTB pada 2043
19. NTT sampai dengan 2050 proporsi penduduk usia
non produktif terhadap usia produktif lebih besar dari 50% sehingga tak akan
mengalami masa bonus demografi
20. Kalimantan Barat pada 2045
21. Kalimantan Tengah pada 2044
22. Kalimantan Selatan pada 2039
23. Kalimantan Timur masih berlangsung hingga 2050
24. Kalimantan Utara pada 2046
25. Sulawesi Utara pada 2035
26. Sulawesi Tengah pada 2045
27. Sulawesi Selata pada 2039
28. Sulawesi Tenggara pada 2045
29. Gorontalo pada 2044
30. Sulawesi Barat pada 2033
31. Maluku pada 2049
32. Maluku Utara pada 2048
33. Papua Barat pada 2048
34. Papua pada 2042.
sw-djppdt