Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Nilam 1 Rante
Analisis
Kelayakan Usaha Budidaya Nilam (1 Rante / 400 m²)
Oleh : Muhammad Yani (Owner
Rumah Produksi Nilam Aceh)
Berikut perhitungan
sederhana potensi dari budidaya nilam di lahan seluas 1 rante (400 m²).
1. Gambaran Usaha
Luas Lahan: 1 rante (400 m²).
Jumlah Bibit: ± 400 pohon.
Harga Bibit: Rp 1.200 per batang.
Lama Tanam: 5 bulan (1 siklus).
Hasil Panen:
Berat basah: 800–2000 kg.
Berat kering: 240–600 kg (30% berat basah).
Minyak nilam: 6–15 kg (2,5–3% dari berat kering).
Harga jual minyak nilam saat ini: Rp 1.710.000/kg.
2. Perhitungan Pendapatan
Pendapatan Minimum:
6 kg × Rp 1.710.000 = Rp 10.260.000
Pendapatan Maksimum:
15 kg × Rp 1.710.000 = Rp 25.650.000
3. Rincian Biaya Operasional
Berikut adalah biaya yang perlu dikeluarkan untuk 1 siklus (5
bulan):
1. Pembersihan Lahan: Rp 120.000
2. Pengolahan Tanah: Rp 120.000
3. Bibit Unggul (400 batang × Rp 1.200): Rp 480.000
4. Penanaman: Rp 200.000
5. Perawatan (pupuk, gulma, dll): Rp 800.000
6. Panen: Rp 300.000
7. Penyulingan Minyak (20% dari nilai minyak):
Minimum: Rp 2.052.000
Maksimum: Rp 5.130.000
8. Sewa Lahan (5 bulan): Rp
300.000
Total Biaya Operasional:
Minimum: Rp 2.320.000 + Rp 2.052.000 = Rp 4.372.000
Maksimum: Rp 2.320.000 + Rp 5.130.000 = Rp 7.450.000
4. Keuntungan yang Diperoleh
Keuntungan Minimum:
Pendapatan Minimum - Biaya Operasional Minimum
Rp 10.260.000 - Rp 4.372.000 = Rp 5.888.000
Keuntungan Maksimum:
Pendapatan Maksimum - Biaya Operasional Maksimum
Rp 25.650.000 - Rp 7.450.000 = Rp 18.200.000
5. Rasio Biaya dan Pendapatan
(BCR)
BCR adalah perbandingan pendapatan dengan biaya.
BCR Minimum: Rp 10.260.000 / Rp 4.372.000 = 2,35
BCR Maksimum: Rp 25.650.000 / Rp 7.450.000 = 3,44
Kesimpulan: Nilai BCR di atas 1 menunjukkan bahwa usaha ini sangat
menguntungkan.
6. Analisis Risiko
Jika Harga Minyak Menurun
Harga turun menjadi Rp 1.500.000/kg:
Pendapatan Minimum: 6 kg × Rp 1.500.000 = Rp 9.000.000
Keuntungan Minimum: Rp 9.000.000 - Rp 4.372.000 = Rp 4.628.000
Jika Produksi Minyak Menurun
Produksi hanya 4,8 kg (2% berat kering):
Pendapatan: 4,8 kg × Rp 1.710.000 = Rp 8.208.000
Keuntungan: Rp 8.208.000 - Rp 4.372.000 = Rp 3.836.000
Kesimpulan: Meski ada penurunan harga atau produksi, usaha ini
tetap menguntungkan.
7. Kesimpulan Akhir
Usaha budidaya nilam di lahan 1 rante sangat layak dilakukan
karena:
1. Keuntungan bersih per siklus: Rp 5,88 juta – Rp 18,20 juta.
2. Rasio keuntungan terhadap
biaya (BCR): Di atas 2, artinya usaha ini sangat menguntungkan.
3. Risiko rendah: Usaha tetap
menghasilkan keuntungan meskipun ada penurunan harga atau hasil panen.
8. Rekomendasi untuk Petani
1. Gunakan bibit unggul untuk hasil panen maksimal.
2. Efisiensi biaya penyulingan:
Gabung koperasi atau investasi alat penyulingan sendiri.
3. Cari alternatif produk:
Kembangkan produk turunan nilam seperti sabun atau parfum untuk menambah
pendapatan.
4. Akses dukungan pemerintah:
Manfaatkan subsidi pupuk atau pelatihan dari dinas terkait.
Dengan perencanaan dan
pengelolaan yang baik, budidaya nilam menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan.
Ayo bersama sama memanfaatkan
Alam dengan sebaik baiknya.
Sumber: Muhammad Yani
_ Assosiasi Petani Atsiri Sejahtera - 081360172000
0 Comments