Geukom Agrifarm

Geukom Agrifarm
  • Home
  • e-Perpustakaan
    • Apa Kata Dunia
      • Koperasi Merah Putih
        • Peraturan
        • Tanya Koperasi dengan AI
      • BUMDes
        • Peraturan
        • Manajemen
      • Pertanian
        • Peraturan
        • Manajemen
      • Pengetahuan Populer
        • Ayo Menulis
        • Manajemen
  • Contact Us

Di tengah keterbatasan lahan perkotaan, semangat inovasi tumbuh subur di Kota Banda Aceh. Ketua DPR setempat, Irwansyah ST, dibuat terkesan saat mengunjungi kebun unik milik kelompok pemuda tani Geukom Argifarm di kawasan Geuceu Komplek, Kamis (15/5/2025). Kunjungan ini menjadi angin segar bagi pengembangan konsep pertanian urban dan pemberdayaan generasi muda di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

Bagaimana tidak unik? Kebun yang berlokasi di gampong Geuceu ini berdiri di atas lahan yang dulunya tertutup rapat oleh beton dan bebatuan. Kondisi yang lazimnya menjadi penghalang aktivitas bercocok tanam konvensional, justru diubah menjadi tantangan yang memicu kreativitas. Kelompok pemuda tani Geukom Argifarm dengan cerdik memanfaatkan media tanam alternatif seperti polibag, planterbag, dan pot untuk mewujudkan impian mereka menanam.

Di lahan yang serba terbatas itu, mereka berhasil membudidayakan berbagai komoditas yang tak lazim tumbuh subur di perkotaan, seperti anggur yang biasanya dikenal sebagai tanaman elit. Hebatnya, anggur-anggur tersebut kini tumbuh dengan baik, membuktikan bahwa dengan metode yang tepat, komoditas ini bisa menjadi andalan lokal. Tak hanya itu, mereka juga mengembangkan budidaya ikan lele dengan sistem kolam bioflok yang dikenal hemat air, pakan, serta ramah lingkungan. Sistem ini membuka peluang produksi yang lebih tinggi tanpa perlu repot menggali tanah.

Keberhasilan kelompok tani muda ini tak lepas dari pendampingan intensif yang mereka terima. Seorang konsultan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat pada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh turut memberikan bimbingan teknis. Pendampingan ini mencakup pelatihan penggunaan media tanam alternatif, teknik budidaya yang efektif, hingga pengelolaan produksi dan pemasaran hasil panen secara berkelanjutan.

Kunjungan Irwansyah ST ke kebun inovatif ini turut dihadiri oleh Geuchik (Kepala Desa) dan perangkat desa setempat, serta perwakilan unsur TNI dan Polri. Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian urban. Sebuah kolaborasi yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan warga Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Irwansyah ST mengajak seluruh warga Banda Aceh untuk menumbuhkan semangat berkebun, sekecil apapun lahannya. Memanfaatkan pekarangan rumah, bahkan lahan-lahan kosong di sekitar lingkungan, menurutnya, bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penguatan ekonomi rumah tangga.

“Budidaya pertanian dan perikanan dengan cara-cara inovatif seperti yang dilakukan Geukom Argifarm ini membuka peluang besar bagi ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi warga Banda Aceh. Mari kita manfaatkan setiap jengkal lahan yang ada secara optimal. Walaupun terbatas, asalkan dikelola dengan baik, pasti akan menghasilkan manfaat yang luar biasa,” ungkap Irwansyah penuh semangat.

Semangat kolaborasi dan inovasi yang ditunjukkan oleh Geukom Argifarm diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semakin banyak warga Banda Aceh untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan pertanian urban. Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan perut, ini adalah langkah nyata menuju pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan keterbatasan lahan perkotaan.


Siapa bilang anggur enak gak bisa ditanam di Banda Aceh ? Siapa bilang ternak Lele tidak menjanjikan dan sulit dikelola ?

Hari ini saya ikut mengunjungi salah satu kebun yang dikelola warga di Geuceu Komplek, Banda Aceh. Sebuah lahan yang digarap, tidak terlalu luas, ditanami anggur, cabai, dan juga sebagian untuk memelihara ikan lele.

Anggur, yang dulu dikenal sebagai tanaman elit dan mewah, hanya bisa didapati didaerah luar, sekarang siapa sangka, bisa mudah dibudidayakan ditanah2 kita di Banda Aceh. Gak butuh lahan luas, tapi bisa menghasilkan. Begitu juga dengan Ikan Lele, tanpa harus menggali tanah, kita sudah bisa budidaya lele dengan konsep kolam bioflok, selain bisa menghemat air, hemat pakan, juga ramah lingkungan dan produksi lebih tinggi.

Mari warga Banda Aceh, kita galakkan semangat berkebun, memanfaatkan lahan pekarangan rumah sendiri, lebih bagus lagi kalau bs mengelola kebun dengan lahan lebih luas, memanfaatkan lahan nganggur disekitar kita, selain bisa dipakai untuk kebutuhan sendiri, juga bisa dipakai untuk menambah kemampuan ekonomi rumah tangga kita.



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
ePerpustakaan atau ePerpus adalah layanan Perpustakaan Digital dengan konsep Kumpulan Koleksi Buku Elektronik. Kami hadir untuk memudahkan penelusuran kebutuhan digital Anda.

TENTANG KAMI

GEUKOM (Gerakan Edukasi Ukhuwah dan Kemandirian Organisasi Masyarakat)
Pertanian, Perikanan dan Peternakan di kawasan perkotaan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan lahan, akses teknologi, hingga minimnya jejaring dukungan. Geukom hadir sebagai gerakan kolektif untuk memperkuat edukasi, ukhuwah, dan kemandirian organisasi masyarakat dalam mengelola lahan perkotaan secara optimal. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Geukom mendorong terciptanya ekosistem agrikultur kota yang mandiri, berdaya saing, dan bermanfaat luas. VISI kami. Menjadi pelopor gerakan pemberdayaan masyarakat perkotaan melalui edukasi, ukhuwah, dan kemandirian organisasi dalam mengoptimalkan sumber daya lahan demi kesejahteraan bersama. Dengan MISI. 1) Edukasi Terpadu: Menyelenggarakan pelatihan dan workshop praktis agrikultur kota (urban farming) dan peternakan skala mikro. 2) Penguatan Ukhuwah: Membangun jejaring komunitas yang solid, memperkuat hubungan antar anggota, dan kolaborasi lintas sektor. 3) Kemandirian Organisasi: Membekali masyarakat dengan kapasitas manajerial, kepemimpinan, dan manajemen organisasi berbasis agrikultur. 4) Inovasi dan Teknologi: Mendorong adopsi teknologi tepat guna dan praktik berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 5) Akses Pasar: Memfasilitasi akses pasar, pendanaan, dan kemitraan strategis untuk produk pertanian dan peternakan urban. Kami percaya bahwa upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas petani melalui pendidikan adalah cara untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panen Anggur & Lele di Tengah Kota, Wali Kota Banda Aceh Ajak Anak Muda Dukung Ketahanan Pangan
  • Beton pun Jadi Kebun: Inovasi Tani Pemuda Banda Aceh
  • Siapa bilang anggur enak gak bisa ditanam di Banda Aceh? Siapa bilang ternak Lele tidak menjanjikan dan sulit dikelola?
  • visi & misi
  • Hari Menanam Pohon Indonesia
Tasty Treats
Travel Journal

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger

Arsip Blog

  • Juni 2025 (2)
  • Mei 2025 (2)
  • April 2025 (4)
  • Maret 2025 (5)
  • Februari 2025 (5)
  • Januari 2025 (2)
  • Desember 2024 (4)
  • November 2024 (4)

Laporkan Penyalahgunaan

Popular Posts

  • Petani Muda Beraksi: Para Penyuluh Pertanian Cantik Kunjungi Geukom Agrifarm
      Banda  Aceh 13/2/2025 – Kelompok petani muda Geukom Agrifarm baru saja mendapat kunjungan spesial dari para penyuluh pertanian Pemko Ban...
  • Hari Menanam Pohon Indonesia
    Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati setiap tanggal 28 November.  Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keped...
  • Contact Us
    Koordinator : Klik disini   -  Konsultan: Klik disini  

Mengenai Saya

Komunitas Urban Farming Banda Aceh
Lihat profil lengkapku
  • Home

GeukomAgrifarm

Random Products

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates