Geukom Agrifarm

Geukom Agrifarm
  • Home
  • e-Perpustakaan
    • Apa Kata Dunia
      • Koperasi Merah Putih
        • Peraturan
        • Tanya Koperasi dengan AI
      • BUMDes
        • Peraturan
        • Manajemen
      • Pertanian
        • Peraturan
        • Manajemen
      • Pengetahuan Populer
        • Ayo Menulis
        • Manajemen
  • Contact Us


Indonesia merupakan produsen minyak nilam yang memasuk 90 persen kebutuhan dunia. 
Minyak nilam adalah jenis minyak atsiri yang dihargai hingga Rp800.000/kg.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Terbit 5 Mar 2024 08:00 WIB,

Prospek Cerah

Dengan potensi tersebut, prospek ekspor minyak nilam kita ke depan masih cukup cerah. Terutama karena permintaan global yang tinggi akan parfum dan kosmetik.

Selain itu, permintaan juga didorong oleh lonjakan penggunaan produk herbal. Masyarakat dunia mulai memahami manfaat kesehatan yang terkandung dalam minyak atsiri tersebur.

Minyak nilam diketahui dapat membantu mengatasi masalah pernapasan, mengobati inflamasi, bantu mempercepatan penyembuhan luka. Kemudian, minyak ini juga memiliki sensasi yang menenangkan pikiran.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat kenaikan pada permintaan ekspor minyak nilam, meskipun pertumbuhannya memang cenderung fluktuatif. Negara tujuan utama ekspor minyak nilam Tanah Air adalah India, Perancis, Singapura, Spanyol dan Amerika Serikat.

Berebut Pasar Eropa

Meskipun berstatus sebagai produsen minyak nilam nomor satu di dunia, Indonesia belum mampu menguasai pasar Eropa. Padahal negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, Spanyol dan Swiss menawarkan peluang terbaik bagi pemasok minyak atsiri khususnya nilam dengan harga yang premium.

Studi dari CBI mencatat Perancis sejauh ini merupakan importir terbesar minyak atsiri dari wilayah Eropa. Posisi terdepan ini telah dipegangnya setidaknya selama lima tahun terakhir. Ekspor ke Prancis dalam kategori ini melebihi nilai 253 juta Euro pada tahun 2021, dan total volumenya sekitar 4.400 ton.

Indonesia menjadi salah satu negara pemasok utama minyak atsiri bagi Perancis dengan kontribusi sebesar 10 persen. Disusul oleh India (9 persen), Tiongkok (8 persen), Spanyol (8 persen) dan Turki (6 persen).

Dilihat dari kontribusinya, CBI menyebut bahwa persentase tersebut relative rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing negara pemasok menempati ceruk tertentu dengan hanya menawarkan sedikit minyak atsiri, bukan dalam jumlah yang banyak.

Kemudian, Jerman menjadi importir minyak atsiri terbesar kedua di Eropa. Impornya pada 2021 bernilai 130 juta Euro dengan total volume 3.300 ton. Pemasok utamanya adalah Prancis (21 persen), Tiongkok (15 persen), Amerika Serikat (11 persen).

Tiga negara pertama tersebut bahkan menyumbang hampir 50 persen impor. Hal ini menunjukkan bahwa struktur rantai pasokan Jerman sangat berbeda dengan Prancis.

Lebih lanjut, studi dari CBI menggarisbawahi bahwa Indonesia jarang menempati posisi sebagai pemasok utama minyak atsiri. Meskipun Ibu Pertiwi merupakan produsen utama minyak nilam. Kebanyakan negara-negara Eropa yang memimpin di pangsa impor essential oils mendatangkan kebutuhannya dari Perancis, Amerika Serikat dan China.

Melihat gambaran data ini, maka sudah semestinya Indonesia ke depan bisa meningkatkan produksi nilam. Setelahnya dapat merebut pasar-pasar Eropa yang cukup potensial.

Pemerintah juga tidak boleh menutup mata melihat peran komoditi nilam dan hasil olahannya yang sedemikian besar bagi negara dan petani khususnya. Komoditas ini tetap harus didukung dalam suatu perencanaan yang menyeluruh, terpadu dan sinergis baik janga pendek, menengah, maupun jangka panjang.


Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Nilam (1 Rante / 400 m²)

Oleh : Muhammad Yani (Owner Rumah Produksi Nilam Aceh)

 

Berikut  perhitungan sederhana  potensi dari budidaya nilam di lahan seluas 1 rante (400 m²).

1. Gambaran Usaha

Luas Lahan: 1 rante (400 m²).

Jumlah Bibit: ± 400 pohon.

Harga Bibit: Rp 1.200 per batang.

Lama Tanam: 5 bulan (1 siklus).

 

Hasil Panen:

Berat basah: 800–2000 kg.

Berat kering: 240–600 kg (30% berat basah).

Minyak nilam: 6–15 kg (2,5–3% dari berat kering).

Harga jual minyak nilam saat ini: Rp 1.710.000/kg.

 

2. Perhitungan Pendapatan

Pendapatan Minimum:

6 kg × Rp 1.710.000 = Rp 10.260.000

Pendapatan Maksimum:

15 kg × Rp 1.710.000 = Rp 25.650.000

 

3. Rincian Biaya Operasional

Berikut adalah biaya yang perlu dikeluarkan untuk 1 siklus (5 bulan):

1. Pembersihan Lahan: Rp 120.000

2. Pengolahan Tanah: Rp 120.000

3. Bibit Unggul (400 batang × Rp 1.200): Rp 480.000

4. Penanaman: Rp 200.000

5. Perawatan (pupuk, gulma, dll): Rp 800.000

6. Panen: Rp 300.000

7. Penyulingan Minyak (20% dari nilai minyak):

 

Minimum: Rp 2.052.000

Maksimum: Rp 5.130.000

 

8. Sewa Lahan (5 bulan): Rp 300.000

Total Biaya Operasional:

Minimum: Rp 2.320.000 + Rp 2.052.000 = Rp 4.372.000

Maksimum: Rp 2.320.000 + Rp 5.130.000 = Rp 7.450.000

 

4. Keuntungan yang Diperoleh

Keuntungan Minimum:

Pendapatan Minimum - Biaya Operasional Minimum

Rp 10.260.000 - Rp 4.372.000 = Rp 5.888.000

 

Keuntungan Maksimum:

Pendapatan Maksimum - Biaya Operasional Maksimum

Rp 25.650.000 - Rp 7.450.000 = Rp 18.200.000

 

5. Rasio Biaya dan Pendapatan (BCR)

BCR adalah perbandingan pendapatan dengan biaya.

BCR Minimum: Rp 10.260.000 / Rp 4.372.000 = 2,35

BCR Maksimum: Rp 25.650.000 / Rp 7.450.000 = 3,44

 

Kesimpulan: Nilai BCR di atas 1 menunjukkan bahwa usaha ini sangat menguntungkan.

 

6. Analisis Risiko

Jika Harga Minyak Menurun

Harga turun menjadi Rp 1.500.000/kg:

Pendapatan Minimum: 6 kg × Rp 1.500.000 = Rp 9.000.000

Keuntungan Minimum: Rp 9.000.000 - Rp 4.372.000 = Rp 4.628.000

 

Jika Produksi Minyak Menurun

Produksi hanya 4,8 kg (2% berat kering):

Pendapatan: 4,8 kg × Rp 1.710.000 = Rp 8.208.000

Keuntungan: Rp 8.208.000 - Rp 4.372.000 = Rp 3.836.000

 

Kesimpulan: Meski ada penurunan harga atau produksi, usaha ini tetap menguntungkan.

 

7. Kesimpulan Akhir

Usaha budidaya nilam di lahan 1 rante sangat layak dilakukan karena:

1. Keuntungan bersih per siklus: Rp 5,88 juta – Rp 18,20 juta.

2. Rasio keuntungan terhadap biaya (BCR): Di atas 2, artinya usaha ini sangat menguntungkan.

3. Risiko rendah: Usaha tetap menghasilkan keuntungan meskipun ada penurunan harga atau hasil panen.

 

8. Rekomendasi untuk Petani

1. Gunakan bibit unggul untuk hasil panen maksimal.

2. Efisiensi biaya penyulingan: Gabung koperasi atau investasi alat penyulingan sendiri.

3. Cari alternatif produk: Kembangkan produk turunan nilam seperti sabun atau parfum untuk menambah pendapatan.

4. Akses dukungan pemerintah: Manfaatkan subsidi pupuk atau pelatihan dari dinas terkait.

 

Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, budidaya nilam menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan.

Ayo bersama sama memanfaatkan Alam dengan sebaik baiknya.

 

Sumber: Muhammad Yani _ Assosiasi Petani Atsiri Sejahtera - 081360172000

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
ePerpustakaan atau ePerpus adalah layanan Perpustakaan Digital dengan konsep Kumpulan Koleksi Buku Elektronik. Kami hadir untuk memudahkan penelusuran kebutuhan digital Anda.

TENTANG KAMI

GEUKOM (Gerakan Edukasi Ukhuwah dan Kemandirian Organisasi Masyarakat)
Pertanian, Perikanan dan Peternakan di kawasan perkotaan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan lahan, akses teknologi, hingga minimnya jejaring dukungan. Geukom hadir sebagai gerakan kolektif untuk memperkuat edukasi, ukhuwah, dan kemandirian organisasi masyarakat dalam mengelola lahan perkotaan secara optimal. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Geukom mendorong terciptanya ekosistem agrikultur kota yang mandiri, berdaya saing, dan bermanfaat luas. VISI kami. Menjadi pelopor gerakan pemberdayaan masyarakat perkotaan melalui edukasi, ukhuwah, dan kemandirian organisasi dalam mengoptimalkan sumber daya lahan demi kesejahteraan bersama. Dengan MISI. 1) Edukasi Terpadu: Menyelenggarakan pelatihan dan workshop praktis agrikultur kota (urban farming) dan peternakan skala mikro. 2) Penguatan Ukhuwah: Membangun jejaring komunitas yang solid, memperkuat hubungan antar anggota, dan kolaborasi lintas sektor. 3) Kemandirian Organisasi: Membekali masyarakat dengan kapasitas manajerial, kepemimpinan, dan manajemen organisasi berbasis agrikultur. 4) Inovasi dan Teknologi: Mendorong adopsi teknologi tepat guna dan praktik berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 5) Akses Pasar: Memfasilitasi akses pasar, pendanaan, dan kemitraan strategis untuk produk pertanian dan peternakan urban. Kami percaya bahwa upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas petani melalui pendidikan adalah cara untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Khamo Foundation Kunjungi Geukom Agrifarm, Bahas Kolaborasi Pertanian Organik & Urban Farming Berbasis Komunitas
  • USK Luncurkan e-SAI di Geukom Agrifarm, Solusi Cerdas Ketahanan Pangan Kota
  • Menko Zulkifli Hasan Cicip Anggur Unggul di Geukom Agrifarm
  • Kelompok Perikanan Budidaya Ikan Lele Gampong Geuceu Komplek, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh terima bantuan dari kementrian kelautan dan perikanan (KKP)
  • Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Nilam 1 Rante
Tasty Treats
Travel Journal

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger

Arsip Blog

  • Oktober 2025 (2)
  • September 2025 (1)
  • Juli 2025 (1)
  • Juni 2025 (2)
  • Mei 2025 (2)
  • April 2025 (4)
  • Maret 2025 (5)
  • Februari 2025 (5)
  • Januari 2025 (2)
  • Desember 2024 (4)
  • November 2024 (4)

Laporkan Penyalahgunaan

Popular Posts

  • Petani Muda Beraksi: Para Penyuluh Pertanian Cantik Kunjungi Geukom Agrifarm
      Banda  Aceh 13/2/2025 – Kelompok petani muda Geukom Agrifarm baru saja mendapat kunjungan spesial dari para penyuluh pertanian Pemko Ban...
  • Hari Menanam Pohon Indonesia
    Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati setiap tanggal 28 November.  Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keped...
  • Contact Us
    Koordinator : Klik disini   -  Konsultan: Klik disini  

Mengenai Saya

Komunitas Urban Farming Banda Aceh
Lihat profil lengkapku
  • Home

GeukomAgrifarm

Random Products

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates